Tuesday, December 30, 2014

Memilih Saham Yang Baik di Waktu Yang Tepat (Closing Note 2014)

Tulisan ini merupakan catatan Saham Ibu di penghujung tahun 2014, dimana sepanjang tahun ini Saham Ibu tidak hanya menjadi investor seperti yang sudah dijalankan di tahun-tahun sebelumnya, namun juga mencoba menjadi day trader.

Di tahun 2014 ini pula, Saham Ibu mencoba berpartisipasi makin memasyarakatkan saham dengan membuat blog & fb Saham Ibu. Mohon maklum apabila 2 bulan terakhir ini Saham Ibu jarang update karena keasikan trading saham harian. Dari pengalaman Saham Ibu menjadi day trader,  jangan mencoba menjadi day trader untuk speculative stocks kalau tidak siap gagal dan tidak mempunyai dana "nganggur" atau dana dari passive income.

Selain membaca buku karangan penulis luar negeri seperti Benjamin Graham, Lawrence A. Cunningham, Peter Lynch, Alexander Elder mengenai investasi dan trading saham, Saham Ibu juga banyak membaca buku karangan penulis Indonesia seperti Desmond Wira, Ellen May, Benni Sinaga, Ryan Filbert Wijaya, Parahita Irawan, Prof. Adler Manurung, Lukas Setia Atmaja, Ph.D., Teguh Hidayat, Jhon Veter, Budi Harsono.  Alasan Saham Ibu adalah referensi penulis luar negeri hanya memberikan referensi teori bursa saham pada umumnya di seluruh dunia (general theory) yaitu mengenai analisa fundamental & teknikal. Sedangkan untuk berinvestasi terutama trading saham di Bursa Efek Indonesia, tentunya memerlukan cerita pengalaman praktek yang terjadi di dunia pasar modal Indonesia selain teori tersebut. 

Ada saja yang bertanya kepada Saham Ibu, bagaimana cara berinvestasi saham. Sebenarnya mudah saja, pilihlah saham yang baik dan benar. Baik artinya dikeluarkan oleh PT Tbk. (emiten) yang merupakan perusahaan yang memiliki reputasi bagus, manajemen baik, menganut good corporate governance, bidang usahanya dibutuhkan masyarakat atau bernilai jual atau sedang ngetrend atau bertumbuh dan ekspansi terus. Menurut Parahita di dalam artikelnya Belilah Saham karena Nilainya, Bukan Harganya:

"...sebenarnya inti dari penilaian saham (biasa juga disebut dengan valuasi saham) adalah:

  • Seberapa banyak uang yang akan mengalir ke perusahaan tersebut di masa depan? Semakin besar pendapatan perusahaan, semakin cepat pula kita balik modal. Dalam hal ini kita berbicara mengenai prospek perusahaan ke depan.
  • Berapa nilai aset perusahaan yang dapat kita jual seandainya perusahaan tersebut akan tutup? Dalam hal ini kita berbicara mengenai nilai perusahaan saat ini jika tidak ada pendapatan yang akan masuk ke depannya.
  • Mahal atau murahkah harga saham tersebut jika dibandingkan dengan harga saham perusahaan sejenis?"

Berarti , beli saja saham yang untung terus dari tahun ke tahun atau dalam istilah umumnya earning per share ("EPS")-nya naik terus dan tidak pernah minus berdasarkan laporan keuangan (financial report) dan laporan tahunan (annual report) karena sudah pasti emiten saham tersebut menghasilkan laba dan tidak menderita kerugian. Atau beli saja saham yang PER (harga saham terkini di bursa dibagi EPS yang tertera pada laporan keuangan terakhir) atau PBV (nilai buku=nilai aset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban-kewajiban emiten) yang rationya rendah. 

Belum tentu! Salah satu yang harus dan penting dilakukan oleh investor saham adalah rajin membaca berita atau update berita terkini. Karena walaupun investor saham tersebut memiliki Defensive Stocks (saham defensif) sekalipun, tetapi apabila ada keadaan yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional emiten saham defensif tersebut terutama penghasilan laba atau rumor yang membuat sentimen negatif, harga saham tersebut bisa langsung turun walaupun masih berupa asumsi. Contohnya saham PGAS (PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. yang sempat turun di bulan Januari 2014 karena adanya simpang siur kebijakan Open Access yang menjadikan investor meninggalkan PGAS karena dinilai ada tarik menarik antara BUMN gas tersebut dengan Pertamina. Namun pada akhirnya harga saham PGAS kembali naik seiring rumor rencana Pertamina akuisisi PGAS. 


Mengenai asumsi penurunan laba saja bisa turun, apalagi penurunan laba keadaan nyata. Contohnya adalah emiten perusahaan pakan ternak ayam (poultry) yaitu CPIN (PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk), MAIN (PT Malindo Feedmill Tbk.) dan JPFA (PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.) yang mana sempat secara berjamaah harga sahamnya terjun dimana rankingnya sesuai dengan penurunan laba masing-masing yang terlihat di laporan keuangan kuartal III 2014. Ketika ada berita Jepang membuka ekspor daging ayam olahan berita Jepang membuka ekspor daging ayam olahan, saham-saham tersebut di atas kembali naik karena berita tersebut merupakan sentimen positif bagi industri pakan ternak ayam. 

Masalah hukum bisa menjadi sentimen negatif yang menyebabkan harga saham jatuh. Contohnya adalah saham BKSL (PT Sentul City Tbk.) yang mana harga sahamnya jatuh ketika Presiden Direktur PT Sentul City Tbk. terlibat kasus pidana dugaan suap tukar alih fungsi hutan lindung Bogor dimana KPK menjadikan Tersangka. 

Contoh yang lagi "happening" saat ini adalah berita Pemerintah berencana melakukan right issue untuk 3 BUMN ditambah berita Presiden Jokowi akan fokus di infrastruktur dan pangan. Saham-saham konstruksi BUMN seperti ADHI (PT Adhi Karya (Persero) Tbk.), WSKT (PT Waskita Karya (Persero) Tbk.), WIKA (PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. terus naik tiada henti. Suka tidak suka, Saham Konstruksi Emiten BUMN tetap jadi primadona di tahun 2015. Padahal secara valuasi fundamental, saham-saham tersebut hitungan valuasinya mahal. Yang dimaksud harga saham itu mahal adalah bukan mahal dari harganya, tetapi secara valuasi yang basic saja yaitu EPS, PER dan PBV. Sebagai referensi, silahkan membaca artikel Parahita berjudul Bagaimana Cara Menghitung Harga Saham dan artikel Teguh Hidayat Mengenai Margin Safety dan Nilai Intrinsik Saham. Untuk penghitungan EPS, PER dan PBV pun tidak bisa pukul rata ke semua saham, misalnya saham yang bagus adalah saham yang PERnya di bawah 10 atau PBV yang di bawah 1, tetapi harus dilihat per sektor industrinya. Caranya dengan membandingkan valuasi PER dan PBV saham yang sektornya sejenis kemudian diambil rata-ratanya yang hasilnya dijadikan patokan. Contohnya adalah Equity Valuation Matrix yang dikeluarkan Mandiri Sekuritas setiap minggunya:


Ketika kita akan memilih saham, ada berbagai jenis saham yang dapat kita pilih, yaitu: 
  • Income Stocks = saham deviden, sebagai referensi bisa baca artikel ini Meraup Untung dari Saham Dividen
  • Value Stocks = saham yang memiliki valuasi saham baik dengan P/E ratio rendah namun kadang tidak likuid, contohnya bisa dibaca di artikel ini Multi Indocitra: Another Value Stock
  • Growth Stocks = saham yang emitennya secara berturut-turut beberapa tahun terakhir mampu mendapatkan hasil di atas rata-rata. Ada 2 macam Growth Stock yaitu Growth Stock yang emitennya merupakan pemimpin di dalam industrinya dan valuasi sahamnya tinggi dengan P/E ratio rendah, biasanya disebut saham bluechip (contoh:  SMGR (PT Semen Indonesia Tbk.)) dan Growth Stock yang tidak begitu populer dimana emitennya bukan pemimpin di dalam industrinya (contoh: LPCK (PT Lippo Cikarang Tbk.). Coba baca artikel Ini Daftar Saham Paling Menguntungkan di 2014, Kenaikannya Hampir 10 Kali Lipat. Saham yang naik sampai 10 kali lipat tersebut bukan saham blue chip tetapi bisa dikatakan Growth Stocks.
  • Defensive Stocks = saham yang tidak terpengaruh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum, biasanya emiten saham tersebut bergerak di dalam industri yang produknya benar-benar dibutuhkan konsumen (contoh:  UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk.), INDF & ICBP (Indofood)),
  • Speculative Stocks = saham spekulasi biasa disebut saham gorengan/saham bandar/saham judi untung-untungan yaitu saham yang emitennya tidak bisa secara konsisten mendapatkan penghasilan dari tahun ke tahun, kadang untung kadang rugi, valuasinya tidak terlalu bagus, tidak konsisten dan tidak bertumbuh, tetapi harga sahamnya naik turunnya luar biasa, bahkan bisa 25% sehari karena dikendalikan oleh bandar) (contoh: DSFI (PT Dharma Samudera Fishing Indonesia Tbk.) yang beberapa minggu terakhir naik turun tajam seiring kebijakan Ibu Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan yang dinilai dapat memberikan keuntungan bagi industri kelautan dan pengolahan hasil laut di Indonesia. Susi Jadi Menteri, Saham Perusahaan Ini Langsung "Melompat" ). Perhatikan chart DSFI di bawah ini, dari yang "tidur panjang" sampai akhirnya bangun dan terbang tinggi. Siapapun yang melihatnya pasti merasa ngeri-ngeri sedap namun tergiur dengan profit yang bisa melipat gandakan uang dengan cepat. 
  • IPO Stocks = saham perdana yang ditawarkan emiten yang baru go public ke bursa saham. Untuk pembelian IPO Stocks, harus benar-benar berdasarkan analisis fundamental yang tersaji di dalam Prospektus emiten karena secara teknikal belum teruji. Apabila ada IPO Stocks yang naik cukup tinggi namun sebenarnya saham tersebut secara valuasi tidak bagus, maka dapat dikatakan IPO Stocks tersebut termasuk Speculative Stocks. Untuk mengetahui IPO Stocks yang sukses di tahun 2014 ini, bisa membaca artikel Perkasanya Saham-saham yang IPO di 2014, Mampu Berikan Return 100% Lebih

Dalam penggunaan dana untuk saham, idealnya memang dibagi menjadi: 40% untuk investasi saham, 40% untuk trading saham dan 10% untuk dana siaga. Namun akhirnya kembali ke tujuan masing-masing maunya beli saham itu untuk apa. Yang jelas apabila tujuan pembelian saham itu untuk investasi, artinya seperti membeli bisnis. Hal yang perlu diperhatikan adalah: earnings & cash flows emiten, management, products & markets, competitive advantage, fair/instrinsic value, margin of safety dan catalyst. Kemampuan melakukan analisis fundamental dalam membaca laporan keuangan dan laporan tahunan sangat diperlukan. 

Dalam melakukan trading saham, yang jelas kedisiplinan dan emosi yang tenang itu sangat penting. Adapun faktor yang mempengaruhi trading saham adalah: market psychology, technical trends of charts, investor sentiment, moving averages, relative strength indicators, price momentum dan investment theme. Apabila memang merasa belum mampu, pilihlah saham Growth Stocks bluechip karena saham tersebut walaupun memerlukan modal yang cukup besar, namun telah terbukti cepat rebound apabila terjadi ketidak pastian market. Jadi bisa buat investasi saham, bisa juga buat trading saham kategori swing trading. Atau bisa juga memilih saham yang masuk di dalam Indeks Konstituen yang terkenal seperti LQ 45, IDX 30, Kompas 100, Bisnis 27, SRI-KEHATI, JII. Indeks Konstituen Saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham dan merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi saham di pasar modal. Adapun kriteria saham yang terpilih masuk di dalam indeks-indeks tersebut, bisa dibaca di pengertian indeks saham.

Saham Ibu sepakat dengan apa yang ditulis Teguh Hidayat di dalam artikelnya Follow Trend Dalam Analisis Fundamental dan juga yang ditulis Ryan Filbert dalam bukunya Hidden Profit from the Stock Market. Berdasarkan buku dan referensi yang telah Saham Ibu baca dan juga dari pengalaman Saham Ibu sendiri, dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia, jangan menjadi kontrarian (melawan trend) apabila dana yang dimiliki bukan dana "nganggur" atau kurang sabar melihat harga saham yang tidak naik-naik. Termasuk juga dalam hal pembelian saham yang mempunyai valuasi yang baik. Ryah Filbert pun berpendapat demikian:

"Saya akhirnya menyadari bahwa sebuah bentuk fundamental sangatlah penting dalam suatu keadaan market yang sedang tidak stabil dimana (nantinya setelah rebound) akan terlihat kekuatan sebuah saham yang sebenarnya, di antara sekian banyak saham yang harganya sama-sama bagus naiknya. Perusahaan yang baik dan memiliki kriteria tertentu akan pulih lebih cepat setelah penurunan yang dalam. Sedangkan saham yang fundamental yang tidak baik, setlah penurunan tajam, memerlukan waktu lama untuk kembali ke jalurnya semula, bahkan ada yang tidak kembali (rebound) sama sekali. "

Contoh dari pendapat Ryan Filbert adalah saham INDF yang minggu lalu sempat bearish namun hanya beberapa hari saja kemudian rebound dan  hari ini kembali bullish


Ada analisis teknikal sederhana yang dapat membantu mengetahui tren harga dan analisis ini terdapat di beberapa buku antara lain buku Who Wants to be A Rational Investor karangan Lukas Setia Atmaja Ph.D, dan Technical Analysis for Mega Profit karangan Edianto Ong, yaitu hubungan antara harga (indeks pasar) dan volume transaksi saham:
  • Kenaikan harga saham yang disertai kenaikan volume transaksi saham merupakan indikator harga saham naik (bullish).
  • Penurunan harga saham yang disertai kenaikan volume transaksi saham merupakan indikator harga saham turun (bearish).
  • Kenaikan harga saham yang disertai penurunan volume transaksi saham merupakan indikator harga saham mendekati puncak (sell on strength/bearish).
  • Penurunan harga saham yang disertai penurunan volume transaksi saham merupakan indikator harga saham rebound (bullish).
Jadi bagaimana kesimpulan Memilih Saham Yang Baik di Waktu Yang Tepat atau membeli saham dengan harga terbaik serendah mungkin supaya bisa mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya (buy low sell high)? Jawabannya adalah kombinasikan kemampuan analisa fundamental dengan memilih saham yang baik, baik Value Stocks maupun Growth Stocks dan belilah pada saat harganya sedang uptrend dalam kondisi koreksi bearish yang dapat diketahui dengan kemampuan analisa teknikal yaitu membaca chart. 

Hari ini, Selasa 30 Desember 2014 adalah hari terakhir perdagangan saham di tahun 2014. dan IHSG ditutup di harga 5226. 

Saham Ibu mengucapkan Selamat Tahun Baru 2015, semoga kita semua makin sukses melakukan investasi dan trading saham serta makin dapat memilih saham yang baik di waktu yang tepat. 


Friday, December 26, 2014

Screening Saham Awal dengan Metode Syariah

Cara mudah screening awal saham non Bank/Asuransi/Finansial sebelum masuk ke valuasi fundamental yang lebih mendalam adalah dengan menggunakan metode Syariah. 

Bagaimana cara pemilihan saham dengan metode syariah? Singkatnya, silahkan baca Investasi Aman Edisi Syariah

Apabila saham kita nyangkut tetapi masih ada di dalam daftar Indeks Saham Syariah Indonesia ("ISSI") , berarti masih ada harapan besar untuk bangkit lagi. Paling tidak emiten saham yang kita miliki tidak memiliki utang lebih dari 45%

Untuk versi LQ45-nya ISSI yaitu Jakarta Islamic Index ("JII"), silahkan lihat update terbarunya...

Semoga bermanfaat dan selamat berinvestasi saham di Pasar Modal Indonesia.

Jakarta, 26 Desember 2014
Saham Ibu

Selamat Natal 2014...


Selamat Natal 2014 dari Keluarga Saham Ibu bagi yang merayakannya...




Monday, December 22, 2014

Ibu dan Investasi Saham



Di era teknologi yang semakin canggih ini, berinvestasi saham di pasar modal tidak sesulit beberapa waktu yang lalu. Para nasabah mempunyai pilihan melakukan online trading selain melalui sales broker sekuritas. Di manapun, selama jam kerja Bursa Efek Indonesia berlangsung, transaksi bisa dilakukan. Mencari data perusahaan tbk. atau emiten yang sahamnya ingin dibeli pun juga cukup datang ke klik http://www.idx.co.id (bandingkan dengan 10 tahun yang lalu dimana kita harus berlangganan koran, melakukan kliping atau pergi ke Pusat Referensi Pasar Modal ("PRPM") untuk mendapatkan copy dari laporan tahunan (annual report) atau laporan keuangan kuartal dari emiten tersebut.
Selain itu, para nasabah juga bisa mencari berita terkini melalui koran berita online seperti http://www.bisnis.com/, http://www.investor.co.id/, http://www.kontan.co.id/, http://www.bareksa.com/.

Kemudahan berinvestasi saham di pasar modal tersebut dapat menjadi salah satu alternatif bagi para ibu yang dihadapkan di dalam suatu kondisi dimana mereka harus berhenti bekerja demi mengurus anak-anak tetapi di samping itu mereka juga masih ingin memiliki kegiatan yang bisa dilakukan secara flexible. Bagi para ibu yang masih awam memang membutuhkan waktu persiapan untuk menjadi investor atau trader pasar modal, seperti pengetahuan pasar modal yang cukup termasuk pengetahuan mengenai analisis fundamental dan teknikal untuk keperluan pemilihan saham yang baik, dan juga membaca perkembangan berita pasar modal khususnya berita dan pengumuman emiten. Pengetahuan tersebut dapat didapatkan melalui otodidak atau mengikuti training baik yang berbayar maupun tidak berbayar.

Apabila semakin hari semakin banyak ibu yang terjun berinvestasi saham di pasar modal, bayangkan betapa kuatnya pasar modal Indonesia nantinya. Para ibu tidak melulu mengurus anak dan keluarga di rumah tetapi juga menjadi ibu plus plus pengetahuan pasar modal. Bisa jadi nanti di setiap arisan, para ibu juga akan membahas mengenai saham apa saja yang sedang uptrend dan berfundamental bagus sehingga bisa untuk trading atau investasi jangka panjang atau untuk tabungan pendidikan anak. Para bapak pasti senang apabila istri mereka bisa berinvestasi di pasar modal untuk mendukung perekonomian keluarga.

Dalam kesempatan ini Saham Ibu ingin mengucapkan Selamat Hari Ibu bagi seluruh perempuan Indonesia. Semoga semakin banyak Ibu yang mengenal dunia pasar modal dan mau berinvestasi saham yang berfundamental baik. 

Jakarta, 22 Desember 2014
Saham Ibu

Saturday, October 11, 2014

Investasi Saham Untuk Dana Pendidikan

Dalam berinvestasi saham, salah satu benefit menjadi nasabah Mandiri Sekuritas adalah nasabah dapat bergabung dengan Mailing List Mandiri Sekuritas Investor Club Mansek_Investor_Club@yahoogroups.com , tempat para investor saham nasabah Mandiri Sekuritas berdiskusi. Dan di forum ini pula saya berkenalan dengan Ibu Ivana Devi pemilik dan sekaligus penulis http://portalsaham.com .

Suatu hari Ibu Ivana Devi mengirimkan e-mail di bawah ini:

---------- Forwarded message ----------
From: Ivana Devi ivana.devi09@gmail.com [Mansek_Investor_Club] <Mansek_Investor_Club@yahoogroups.com>
Date: 2014-10-07 11:46 GMT+07:00
Subject: [Mansek_Investor_Club] Saham Untuk Dana Pendidikan
To: Mansek_Investor_Club@yahoogroups.com

Dh Rekan - Rekan Millist Mansek,
Semangat berbagi rekan - rekan milist bagi pak Utarko dan teman - teman lainya, saya bikin sebuah simulasi untuk persiapan dana pendidikan. 
Saham yang di pilih adalah KAEF, sebuah perusahaan healthcare milik BUMN, saham ini tahun ini grow 100%,  bersama teman - temannya saham konstruksi adhi, ptpp.
aturan mainnya adalah kita siapkan dana 1 juta perbulan di transfer setiap bulan ke RDI
setiap tanggal 5 kita belikan saham maksimal yang kita bisa beli (seluruh simulasi ini menggunakan kelipatan 500lembar )
sisa dana ditambahkan untuk pembeliannya bulan depannya.
Mohon komentar yah, dan kalau mau saham pilihannya dimasukan (di hitungkan ) dengan metode seperti ini monggo..


Inspiratif ! E-mail di atas sejalan dengan yang pernah ditulis Saham Ibu yaitu Reksadana: Gerbang Belajar Investasi Saham . Ternyata setelah ngobrol melalui e-mail dengan Ibu Ivana, awalnya memang Ibu Ivana tidak puas dengan kinerja Reksadana tertentu dan berpikiran kenapa tidak membuat program investasi dana pendidikan sendiri dengan memilih saham yang berfundamental baik dan mempunyai kinerja masa depan yang bertumbuh serta menjanjikan.

Mari kita lihat ilustrasi investasi dana pendidikan dengan saham PT Kimia Farma Tbk. ("KAEF") yang dibuat oleh Ibu Ivana:


Untuk Matriks Pembelian KAEF per tahunnya diatas, silahkan langsung menghubungi Ibu Ivana Devi di http://portalsaham.com  atau e-mail ivana.devi09@gmail.com.

Sebagai ide investasi saham untuk dana pendidikan, berikut data statistik pertumbuhan harga saham di Indonesia dari tahun 2009-2012 yang diambil dari pusatis.com :
NoKodeSaham20092012Growth
1MNCNPT Media Nusantara Cintra Tbk21024251055%
2CPINPT Charoen Pokphand Indonesia Tbk4503500678%
3KLBFPT Kalbe Farma Tbk2601030296%
4JSMRPT Jasa Marga Tbk18105550207%
5ICBPPT Indoofood CBP Sukses Makmur Tbk35508100128%
6ASIIPT Astra International Tbk34707550118%
7SMGRPT Semen Indonesia (Persero) Tbk755015700108%
8UNVRPT Unilever Indonesia Tbk110502120092%
9BBRIPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk3825695082%
10BMRIPT Bank Mandiri (Persero) Tbk4700780066%

keterangan : harga saham dalam Rupiah pada posisi penutupan akhir tahun
Sampel yang diambil adalah 10 perusahaan dari banyak perusahaan yang mampu mencetak keuntungan diatas kupon Obligasi Ritel Indonesia yaitu sekitar 8,5% per tahun (ORI 011) atau sebesar 25,5% selama 3 tahun.
Luar biasa bukan? Agar aman berinvestasi saham untuk dana pendidikan, pilihlah saham-saham yang mempunyai fundamental dan kinerja yang baik. Saham-saham di atas bisa dijadikan contoh. Siapa yang tidak mengenal BBRI, UNVR, BMRI misalnya. Saat ini beberapa saham di atas sedang mengalami koreksi karena situasi ekonomi global dan politik di Indonesia. Saham BMRI contohnya pada penutupan kemarin di harga Rp. 9.550,-. Begitu pula KLBF di harga Rp. 1640,-.
Berikut adalah tips bagi yang sibuk dengan pekerjaankantor tetapi ingin berinvestasi saham secara langsung Tips Investasi Saham untuk Karyawan.
Semoga bermanfaat dalam mengambil keputusan investasi saham untuk dana pendidikan ya.
Jakarta, 11 Oktober 2014
Saham Ibu

Thursday, October 9, 2014

Investasi Saham Yang Aman Edisi Syariah

Di Indonesia ini masih banyak orang yang menganggap investasi saham itu adalah judi. Pemerintah sendiri melalui Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") dan Bursa Efek Indonesia ("BEI") terus berupaya untuk memasyarakatkan Pasar Modal. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan kegiatan tahunan Investor Summit and Capital Market Expo  ("ISCME") yang tahun ini diadakan pada tanggal 17-18 September 2014 di Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta dan juga di kota Surabaya. Tema ISCME 2014 ini cukup menarik, yaitu Investasi di Pasar Modal Sebagai Gaya Hidup Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik dengan nuansa adat Betawi menghiasi panggung dan dekorasi venue. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Bapak Ito Warsito mengajak masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal secara langsung dan menjadikan investasi di pasar modal sebagai gaya hidup sehari-hari masyarakat Indonesia. 



Namun ajakan tersebut tentunya tidak serta merta disambut oleh masyarakat. Apalagi di situasi kondisi politik yang kurang kondusif saat ini dimana Pimpinan DPR dan MPR berasal dari partai yang beroposisi dengan Pemerintah Jkw-JK. Beberapa kali Index Harga Saham Gabungan ("IHSG") jatuh ketika situasi politik kurang disukai oleh investor asing. Maklum saja kapitalisasi pasar modal Indonesia masih didominasi investor asing dimana dana investasi portofolio yang mereka tanamkan bisa ditarik keluar dari Indonesia kapan saja mereka mau. Memprihatinkan memang, tetapi inilah konsekuensi dari Penjelasan Pasal 2 dari UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dimana investasi portofolio asing tidak termasuk di dalam aturan penanaman modal langsung. Seandainya masyarakat Indonesia bisa mendominasi investasi di pasar modal Indonesia, mungkin IHSG bisa terjaga dengan baik. 

Sebenarnya IHSG bisa dijaga dan semakin bertumbuh apabila masyarakat Indonesia memahami investasi saham dengan baik. Jadi Pasar Modal Indonesia tidak banyak tergantung pada investor asing. Memahami investasi saham dengan baik berarti berinvestasi pada emiten atau perusahaan Tbk. yang memiliki performa pertumbuhan dan masa depan yang baik dan menjanjikan. Lalu bagaimana cara memilih saham emiten yang baik tersebut? Bisa dengan cara screening dengan membeli Saham Syariah yang masuk di dalam Indeks Jakarta Islamic Index.



Sebenarnya ide ini lahir di akhir bulan Agustus lalu, ketika Saham Ibu mengikuti Sekolah Pasar Modal Syariah yang diadakan Bursa Efek Indonesia. Investasi Saham Syariah sendiri diatur di dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah Dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek. Adapun Saham Syariah sendiri adalah saham yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal yang ditetapkan oleh OJK atau diterbitkan oleh pihak penerbit Daftar Efek Syariah. Untuk lebih jelasnya bisa dibaca di Syariah .

Lalu bagaimana cara mengetahui Saham Syariah tersebut? Secara periodik BEI mengeluarkan Daftar Efek Syariah ("DES") atau Indeks Saham Syariah Indonesia ("ISSI") yang mencerminkan keseluruhan Saham Syariah yang tercatat di BEI. Untuk lebih jelasnya bisa dibaca di  ISSI. ISSI ini hampir sama dengan IHSG, namun saham yang masuk di dalam ISSI hanya Saham Syariah saja. Jadi bisa dikatakan IHSG versi Syariah. Adapun Saham Syariah yang paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar akan masuk di dalam daftar Jakarta Islamic Index ("JII").

JII sendiri terdiri dari Saham Syariah yang diseleksi berdasarkan kinerja perdagangan saham syariah yang dilakukan oleh BEI adalah sebagai berikut:
  1. Saham-saham yang dipilih adalah Saham Syariah yang termasuk ke dalam DES yang diterbitkan oleh OJK.
  2. Dari Saham Syariah tersebut kemudian dipilih 60 saham berdasarkan urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir.
  3. Dari 60 saham yang mempunyai kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuiditas yaitu urutan nilai transaksi terbesar di pasar reguler selama 1 tahun terakhir.
Adapun daftar saham JII yang telah diterbitkan Bursa Efek Indonesia berdasarkan Daftar Efek Syariah dapat dilihat pada website ini pada sub menu Informasi Pasar/Daftar Efek/Indeks Konstituen.
Yang menarik lagi bagi Saham Ibu adalah Saham Syariah ini diseleksi melalui tahapan yaitu:
1. Business Screening: saham yang tidak terlibat dalam perjudian dan sejenisnya, perdagangan yang dilarang, jasa keuangan ribawi, jual beli resiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi (maisir), produksi/distribusi barang haram dan transaksi suap.
2. Financial Screening: saham yang tidak termasuk adalah saham dimana emitennya memiliki utang berbasis bunga dibanding total aset kurang atau sama dengan 45% dan pendapatan non halal dibanding total pendapatan kurang atau sama dengan 10%.
Jadi memilih saham untuk investasi mudah saja, apabila ingin cepat tahu apakah saham tersebut emitennya memiliki utang lebih dari 45% dari aset, tinggal lihat ISSI dan ingin tahu saham syariah yang likuid, tinggal lihat JII.
Masih beranggapan bahwa investasi saham adalah judi?  Pilih saja Saham Syariah untuk Investasi Yang Aman dan pilihlah Saham Syariah yang terdaftar di ISSI. 

Di bawah ini adalah Daftar Saham Syariah yang terdaftar di JII untuk periode Juni - November 2014:



Berminat berinvestasi Saham Syariah melalui cara Syariah? Mandiri Sekuritas menyediakan aplikasi Online Trading MOST Syariah. Mandiri Sekuritas juga memberikan pelatihan cara cerdas berinvestasi di pasar modal Syariah dan penerapan dalam transaksi secara Syariah. Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi Saham Ibu di mypdian@gmail.com 

Jakarta, 10 Oktober 2014
Saham Ibu.

Tuesday, September 23, 2014

Memahami Analisis Teknikal



  • PGAS. 5.900-6.125. Hammer dekati UBB. Parabollic SAR masih bergerak naik didukung kenaikan stochastic. Maintained buy slm up 6.000
  • BMRI. 10.400-10.700. Hanging man dekati UBB. Tren naik masih terjaga diiringi kenaikan RSI namun, waspadai pemanfaatan untuk profit taking. Trd buy slm up10. 600
  • ITMG. 26.850-27.650. Three inside up dekati middle bollinger band. MACD mencoba golden cross melanjutkan penguatan sebelumnya. Maintained buy slm up 27.450
  • BBCA. 12.500-12.975. White marubozu dekati UBB. Momentum & RoC masih bergerak naik namun, waspadai aksi profit taking|Trd buy slm up 12.750
  • INDF. 7.000-7.175. Hammer di bawah UBB. Momentum bergerak mendatar diimbangi kenaikan RMI. Trd buy slm up 7.100
  • SSMS. 1.390-1.435. Three inside up mencoba bertahan di area MBB. MACD & RSI naik tipis. Trd buy slm up 1.400
  • UNVR. 31.550-32.150. Tweezers top di atas MBB. MACD mencoba golden cross. William’s %R berbalik naik. Maintained buy slm up 31.950


  • Setiap hari Reza Priyambada (Sekretaris Umum Forum Komunikasi CSA) memberikan ulasan saham-saham pilihan yang direkomendasikan yang dikaji dengan Analisis Teknikal. Istilah-istilah seperti MACD, RSI, Stochastic,William’s %R, Three White Soldier, White Marubozu adalah termasuk istilah-istilah yang sering digunakan dalam Analisis Teknikal. 

    Apakah Analisis Teknikal itu? Menurut Desmond Wira dalam bukunya Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal Edisi Kedua, Analisis Teknikal adalah teknik yang menganalisa fluktuasi harga dalam rentang waktu tertentu atau dalam hubungannya dengan faktor lain misalnya volume transaksi. Maka oleh sebab itu Analisis Teknikal banyak menggunakan grafik. Dari pergerakan tersebut akan terlihat pola tertentu yang dapat dipakai sebagai dasar para trader atau investor saham untuk menentukan kapan harus beli saham yang diinginkan dan kapan harus jual saham yang dikoleksi. Jadi walaupun ada investor yang berpendapat cukup memahami Analisis Fundamental dalam berinvestasi saham, namun alangkah baiknya jika investor tersebut juga menguasai sedikit ilmu Analisis Teknikal supaya dapat membeli saham di harga terbaik mendekati harga fundamentalnya jika harga saham tersebut merupakan saham bluechip yang harganya sudah terlanjur tinggi.

    Di Indonesia lumayan sulit menemukan buku mengenai Analisis Teknikal yang ditulis secara lengkap dan mendalam dengan bahasa yang enak dibaca dan Desmond Wira jeli melihat itu. 

    Adapun daftar isi dari buku tesebut di atas adalah sebagai berikut:

    Analisis Teknikal Untuk Profit Maksimal Edisi Kedua

    Penulis: Desmond Wira
    Penerbit: Exceed
    Jumlah hal xiv+210hal
    ISBN:978-602-18887-7-3 
    Harga toko Rp 99.000,-

    BAGIAN 1 PENDAHULUAN
    (Pembahasan singkat tentang fungsi, asal usul Analisis Teknikal dan prinsip Dow Theory)
    Teliti Sebelum Membeli
    Perbedaan Analisis Fundamental Dan Teknikal
    Fungsi Analisis Teknikal
    Asal Mula Analisis Teknikal
    Prinsip-Prinsip Analisis Teknikal (Dow Theory) 

    BAGIAN 2 POLA UMUM PERGERAKAN HARGA
    (Dengan mengenali pola-pola harga, Anda dapat melakukan antisipasi. Pembahasan di dalamnya termasuk membahas teori Elliot Wave)
    Jenis Chart
    Trend
    Support dan Resistance 
    Pola-Pola Khusus 
    - Price Channel    
    - Wedge (Baji / Pasak)
    - Rectangle
    - Flag (Bendera)
    - Pennant (Panji / Bendera Segitiga)
    - Symmetrical Triangle (Segitiga Simetris)
    - Ascending Triangle (Segitiga Mendaki)
    - Descending Triangle (Segitiga Menurun)
    - Broadening Top / Broadening Bottom
    - Cup And Handle
    - Rounding Top
    - Double Tops / Double Bottoms
    - Triple Tops / Triple Bottoms
    - Head And Shoulder / Reverse Head And Shoulder
    Teori Elliot Wave
    Pola AB=CD
    Pola Gartley

    BAGIAN 3 CANDLESTICK
    (Candlestick adalah jenis chart dari Jepang yang bisa membantu Anda memprediksi pergerakan harga)
    Bentuk Candlestick
    Pola Netral
    - Spinning Tops
    Pola Kontinuitas
    - Marubozu
    - White Candle dan Black Candle
    - Three White Soldiers dan Three Black Crows
    - Bullish Three dan Bearish Three
    Pola Reversal
    - Doji
    - Hammer, Inverted Hammer
    - Hanging Man dan Shooting Star
    - Tweezer Top dan Tweezer Bottom
    - Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing
    - Morning Star dan Evening Star
    - Bullish Harami dan Bearish Harami
    - Bullish Harami Cross dan Bearish Harami Cross
    - Piercing dan Dark Cloud Cover
    - Bullish Kicker dan Bearish Kicker
    Pola Lainnya
    - Gap Up dan Gap Down
    Kekuatan Sinyal Candlestick

    BAGIAN 4 INDIKATOR
    (Ada 40 lebih indikator analisis teknikal yang bisa membantu Anda menentukan kapan menjual atau membeli)
    Apa Itu Indikator
    Average Directional Movement Index (ADX)
    Bollinger Bands
    Commodity Channel Index (CCI)
    Moving Average
    Parabolic SAR
    Standard Deviation
    Average True Range
    Bulls Power & Bears Power
    DeMarker
    Envelopes
    Force Index
    Ichimoku Kinko Hyo
    MACD (Moving Average Convergence/Divergence)
    Momentum
    Moving Average Of Oscillator (Macd Histogram)
    Relative Strength Index
    Relative Vigor Index
    Stochastic Oscillator
    Williams’ Percent Range
    Volumes
    Accumulation/Distribution
    Money Flow Index
    On Balance Volume
    Acceleration / Deceleration
    Alligator
    Awesome Oscillator
    Fractals
    Gator Oscillator
    Market Facilitation Index
    Pivot Point
    Heiken Ashi
    Ultimate Oscillator
    Price Rate Of Change
    Aroon Oscillator
    Chaikin Oscillator
    Chaikin Money Flow
    Price And Volume Trend
    GMMA
    TRIX
    Zig Zag
    Leading dan Lagging Indicator
    Tips Menggunakan Oscillator

    BAGIAN 5 TOOLS

    (Berbagai alat bantu seperti trendline, Fibonacci akan mempertajam analisis Anda)
    Apa Yang Dimaksud Dengan Tools
    Fibonacci
    - Fibonacci Retracement
    - Fibonacci Channels
    - Fibonacci Arcs
    - Fibonacci Time Zones
    - Fibonacci Expansions
    - Pola AB=CD Menggunakan Fibonacci
    - Pola Gartley Menggunakan Fibonacci
    Gann 
    Andrew’s Pitchfork 

    BAGIAN 6 MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN ANALISIS TEKNIKAL
    (Bagian ini membahas berbagai tips praktis untuk memaksimalkan penggunaan Analisis Teknikal)
    Mana Yang Digunakan
    Kelemahan Analisis Teknikal
    Kesalahan Dalam Menggunakan Analisis Teknikal
    Tips Menggunakan Analisis Teknikal
    Menggabungkan Dengan Analisis Fundamental
    Anda Butuh Sistem Trading
    Automated Trading 

    PENUTUP

    Jadi kalau ingin mengerti istilah-istilah Analisis Teknikal yang sering dibahas di kolom rekomendasi saham seperti MACD, RSI, Stochastic,William’s %R, Three White Soldier, White Marubozu, baca saja buku Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal Edisi Kedua karangan Desmond Wira.

    Buku ini bisa dipesan melalui Saham Ibu, Apabila anda berminat, anda dapat memesan buku tersebut melalui Saham Ibu dengan e-mail mypdian@yahoo.com. Dapatkan diskon 20% untuk setiap 1 (satu) buku di luar ongkos kirim tiki jne dari harga normal di toko buku yaitu dari Rp 99.000,- menjadi Rp. 79.200,- per buku.  



    Jakarta, 23 September 2014
    Saham Ibu