Monday, August 4, 2014

Usai Cuti Bersama Lebaran 2014

Pagi ini IHSG sempat dibuka turun ke zona merah dari penutupan 24 Juli 2014 dan pukul 10.33 WIB rebound ke zona hijau ke level 5092. Bagi mommies yang sempat beli saham emiten yang mengalami koreksi harga turun sejenak, dalam waktu 1 jam sudah menikmati cuan apabila melakukan profit taking. Saya sendiri karena set auto buy auto order di MOST, saham yang diincar yaitu MAPI (Mitra Adi Perkasa) otomatis terbeli di harga 4975. Dan sejam kemudian naik 3,52% yaitu ke harga 5150. Buat saya, pembelian saham MAPI di harga di atas bukan untuk long investment tetapi untuk tek tok atau short selling. 

Ok bagi mommies yang tidak punya banyak waktu untuk memerhatikan pergerakan harga saham, bisa duduk manis sambil mengumpulkan dana entah dari tabungan atau sisa uang belanja sambil menunggu koreksi harga saham yang katanya akan terjadi di bulan Agustus 2014. Sebenarnya rumor ini sudah terdengar dari sebelum Pilpres dimana beberapa Analis Sekuritas memberikan advis bahwa Agustus 2014 ini akan terjadi koreksi IHSG. Apabila Mommies memasukkan kata kunci di google search yaitu:


Maka akan keluar artikel dari harian Bisnis Indonesia mengenai prediksi IHSG akan turun di bulan Agustus 2014. Nah, apabila IHSG memang koreksi seperti yang sudah diprediksikan, maka saatnya investasi saham dengan membeli saham harga diskon. Dalam kondisi seperti ini, tentunya yang akan diskon adalah saham emiten yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar. Dan menurut sumber Bursa Efek Indonesia, 10 Emiten yang memiliki Kapitalisas Pasar Terbesar di Pasar Saham Indonesia adalah:

Saat ini 10 Emiten yang memiliki Kapitalisasi Pasar (Market Capitalization) Terbesar adalah sebagai berikut:
  1. Astra International Tbk (ASII), sebesar Rp312.74 triliun,
  2. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), sebesar Rp305,50 triliun,
  3. Bank Central Asia Tbk (BBCA), sebesar Rp283,14 triliun,
  4. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), sebesar Rp273,53 triliun,
  5. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), sebesar Rp267,12 triliun,
  6. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), sebesar Rp236,77 triliun,
  7. Unilever Indonesia Tbk (UNVR), sebesar Rp234,62 triliun,
  8. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), sebesar Rp143,02 triliun,
  9. Gudang Garam Tbk (GGRM), sebesar Rp104,29 triliun, dan
  10. Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), sebesar Rp98,31 triliun.

Untuk investasi jangka panjang, 10 Saham Emiten di atas layak dipertimbangkan, terutama pada saat IHSG koreksi sehingga harga sahamnya akan "terdiskon" dari harga saat ini. Periksa dulu Laporan Keuangannya 5 tahun terakhir dan hitung harga saham emiten tersebut di atas yaitu minimum menghitung PER dan PBV berdasarkan EPS terbaru. 

Sebagai referensi, silahkan juga di cross check dengan Indeks LQ 45, IDX 30, Pefindo 25 terbaru yang dikeluarkan oleh BEI untuk periode Agustus 2014 - Januari 2015. Bagi yang masih awam mengenai Indeks, silahkan membaca referensi ini: Berbagai Macam Indeks Saham di Indonesia.

Saya akan mengusahakan untuk tetap selalu update mengenai hal koreksi di IHSG.

Selamat berinvestasi!

Jakarta, 4 Agustus 2014


No comments:

Post a Comment