Tuesday, July 22, 2014

Tips Belanja Saham (1)

Bapak Yosef Risdianto, selamat datang di dunia pasar modal...1 investor saham baru sangat berarti bagi pertumbuhan investor lokal di Bursa Efek Indonesia. Namamu akan tercatat sebagai investor di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Sebagai teman yang memperkenalkan dunia ini, saranku adalah belilah saham yang yang dirimu mengerti pasti bisnisnya. Ini sebenarnya nasehat opa Warren Buffet yang selalu beli saham yang dia mengerti bisnisnya. 


Mengingat dirimu sudah belasan tahun berpengalaman di bidang bisnis ritel, ada baiknya mencermati saham-saham dengan kode berikut ini: ACES, ERAA, LPPF, MAPI, RALS, RANC, TELE, MPPA, DNET, HERO, AMRT. Untuk laporan keuangan agar bisa mengetahui EPS growth, PER, PBV dan Devinded Yield bisa download di http://www.idx.co.id/. Sebagai acuan,standar bisnis retail 2014 untuk EPS Growth adalah 14.2%, PER 22.4, PBV 6.9 dan Dividen Yield 1.4% (Mandiri Sekuritas Equity Valuation Matrix per 4 July 2014). Silahkan beli saham di harga yang PER & PBV-nya di bawah angka tersebut. Jangan lupa memeriksa likuiditas saham yang dibeli di daftar LQ 45 yang tersedia di http://www.idx.co.id/



Selamat berinvestasi. 


Pesan tersebut saya sampaikan kepada suami sahabat saya yang akhirnya menjadi nasabah sekuritas. Hore bertambah lagi investor pasar modal Indonesia. Kenapa saya mengatakan belilah saham sesuai dengan bidang usaha emiten (PT Tbk) yang kita mengerti? Itulah prinsip Opa Warren Buffett yang kemudian dianut oleh Opa Lo Kheng Hong ("LKH"). Bahkan Opa LKH pernah bercerita kalau beliau pernah mengunjungi sebuah tambang sebelum membeli saham dalam jumlah besar yang membuat nama beliau tercantum di susunan pemegang saham (setidak-tidaknya 5% kepemilikan saham di suatu emiten). Simak penuturan Lo Keng Hong (Warren Buffett Indonesia) dalam Tips Sederhana Berinvestasi.

Kemudian referensi di bawah ini benar adanya. Suami saya sudah menerapkan trading ala value investor dan memang itu yang paling menguntungkan dibandingan daily trading atau swing trading (Tips Contoh Trading Ala Value Investor ). 

Kalau kata opa Lawrence A. Cunningham: 
"The Best Investors see themselves as part owners of business rather than of a piece of tradable paper. "

Maka dari itu, belilah saham yang bisnisnya kita pahami dengan baik kemudian baru melakukan analisa fundamental seperti kinerja emiten saham tersebut, berapa nilai pertumbuhan saham, aset dan berapa utang, laba bersih, rugi bersih dan baru melakukan analisa tehnikal berapa harga sebaiknya saham tersebut dibeli. 


Mengutip Nasehat dari opa Peter Lynch 
"If you spend more than 13 minutes analyzing economic and market forecasts, you've wasted 10 minutes."
"Go for a business that any idiot can run – because sooner or later, any idiot is probably going to run it." 
Ada teman SMA yang bertanya kepada saya, berapa modal uang yang harus saya siapkan untuk melakukan investasi saham. Tergantung berapa minimum deposit untuk menjadi nasabah sekuritas dan tergantung saham apa yang mau dibeli. Sejak 1 Januari 2014, seluruh investor saham Bursa Efek Indonesia dapat membeli saham dengan perhitungan 1 lot adalah 100 saham.

Sebelumnya 1 lot adalah 500 saham sehingga misalnya kita mau membeli saham Unilever (UNVR) di harga Rp. 31.500,-, maka dana yang harus kita siapkan untuk pembelian 1 lot adalah Rp. 31.500,- x 500 = Rp. 15.750.000 ditambah fee beli 0.18 sampai 0.25% tergantung sekuritas tempat pembelian saham. 

Dan saat ini kita bisa membeli saham UNVR di harga Rp. 31.500,- dengan pembelian 1 lot adalah Rp. 31.500,- x 100 = Rp. 3.150.000,- ditambah fee beli 0.18 sampai 0.25% tergantung sekuritas tempat pembelian saham. 

Ada juga cara mudah ala reksadana yaitu melakukan top up. Misalnya bulan ini ada sisa uang belanja Rp. 5.000.000,-, bisa disisihkan dana untuk membeli saham 1 lot UNVR atau saham lain yang kira-kira prospek untuk menjadi investasi masa depan keluarga, misalnya anak sekolah atau liburan. Sisanya disimpan untuk tabungan jaga-jaga misalnya market koreksi, maka tabungan itu bisa dijadikan amunisi untuk membeli saham tambahan. Mencicil pembelian saham lot demi lot namun konsisten dilakukan tiap bulan setelah tanggal gajian atau konsisten menyisihkan 10% dari setiap penghasilan untuk membeli saham bisa menjadi alternatif investasi bagi yang tidak punya banyak waktu. 

Mudah bukan? 

Jakarta, 22 Juli 2014

No comments:

Post a Comment